Tuesday, February 13, 2018

Alasan Kenapa Penggemar Off Road Suka dengan Mesin Honda MegaPro

GRC - Temen-temen lumpur sekalian… Honda MegaPro sejatinya diciptakan sebagai motor naked sport yang biasanya juga dipakai sebagai kuda beban. Banyak yang bilang ini motornya babeh-babeh karena desainnya jauh dari kata sporty, mesin sederhana, dan yang paling penting konsumsi bahan bakar sangat irit. Tapi siapa sangka mesin motor babeh-babeh ini sangat disukai oleh penggemar off road adventure. Bahkan populasi mesin MegaPro di dunia off road tergolong sangat banyak. Memang apa alasan kebanyakan penggemar off road suka dengan mesin MegaPro ya?
Nggak bisa dipungkiri, mesin MegaPro di dunia off road memang cukup sakti. Motor ini biasanya ditemplokin di motor trail rakitan dengan frame custom. Ada juga hal yang lumayan menyakitkan, di mana nggak sedikit pengguna Kawasaki KLX150 yang mencopot mesin asli kemudian menggantinya dengan mesin MegaPro. Istilah kerennya swap engine. Kenapa? Karena mereka nggak puas dengan mesin standar KLX150 dan menganggap mesin MegaPro lebih mumpuni. Sebenarnya ini bisa jadi pukulan telak buat Kawasaki lho. Ayo Kawasaki, upgrade mesin KLX150! Hehehe…
Biasanya, mesin MegaPro yang banyak diminati itu yang masih menggunakan sistem pembakaran karburator, tapi udah pakai sistem electric starter. Maklum lah ya, saat off road itu sering kali jatuh bangun. Memang paling simple menggunakan sistem electric starter. Soalnya saat sering jatuh bangun badan jadi sangat lelah. Saat terjatuh dan mesin motor mati, kita nggak perlu keluar lebih banyak tenaga buat mancal kick starter. Cukup tekan tombol starter, maka mesin nyala lagi dan motor kembali siap digeber.
Dilansir oleh GridOto.com, tuner kondang Tanah Air Benny Djati Utomo dan mekanik bengkel Kiki Motor – Gresik Didik Sukamto mengatakan bahwa setidaknya ada 6 alasan kenapa mesin MegaPro sangat digemari oleh para pecinta off road adventure di Indonesia untuk membangun sebuah motor trail off road. Berikut ini penjabarannya!

1. Gampang Dalam Melakukan Bore-Up

Menurut Didik, mesin MegaPro yang kapasitasnya mencapai 160 cc ini sebenarnya tenaganya kurang. Namun mesin ini banyak disukai karena gampang dilakukan bore-up. Penyebabnya adalah lantaran spare parts yang dibutuhkan untuk melakukan bore-up sangat gampang.

2. Biaya Upgrade Murah

Alasan yang kedua, biaya upgrade yang dibutuhkan agar mesin siap dipakai off road pada mesin MegaPro masih lebih murah daripada mesin KLX150.
“Dengan biaya lebih mahal, sekitar Rp 5 juta, upgrade tenaga KLX150 masih kalah dibanding MegaPro yang cuma habis Rp 3 juta,” tutur Didik.

3. Muat Piston 76 mm

Ketika ingin menaikkan kapasitas mesin, crankcase MegaPro sanggup dijejali oleh piston berdiameter hingga 76 mm dan kondisi mesin tetap aman dari kemungkinan jebol. Biasanya banyak yang menggunakan piston 70 mm milik Yamaha Scorpio sehingga kapasitas mesinnya naik menjadi 200 cc.

4. Gampang Stroke-Up

Selain gampang untuk bore-up, mesin MegaPro juga gampang dilakukan stroke-up. Untuk urusan stroke-up, bisa menggunakan stang piston berukuran 8,5 mm sampai dengan 12 mm seperti punya Yamaha RX-Z.

5. Perawatan Mudah dan Murah

Ini tergolong keunggulan yang sulit dibantah dari mesin MegaPro. Spare parts yang melimpah dan harganya murah, serta banyak sekali mekanik yang sudah paham dengan mesin MegaPro membuat biaya perawatan mesin ini tergolong sangat terjangkau.

6. Harga Motor Murah

Populasi MegaPro di jalanan cukup banyak. Namun harga motor bekasnya tergolong murah. Dengan dana Rp 5-6 juta biasanya sudah bisa membawa pulang MegaPro bekas. Imbasnya, para penggemar off road nggak sayang jika ingin melakukan kanibal pada motor ini dengan mengambil mesinnya saja karena harganya yang murah itu tadi.
Sejak November 2017 yang lalu Astra Honda Motor (AHM) memang udah merilis motor trail dengan nama CRF150L. Motor ini menggunakan basis mesin MegaPro FI yang tentunya memakai sistem pembakaran injeksi PGM-FI. Harganya pun nggak bisa dibilang mahal. Cuma Rp 31,8 juta on the road Jakarta. Harga itu masih lebih murah dibandingkan dengan kompetitornya yang udah eksis sejak lama. CRF150L mendapatkan apresiasi yang positif dari konsumen dan kalangan penggemar off road. Itu bisa dibilang dari data penjualan selama dua bulan pertama (November – Desember 2017) yang tembus 10.811 unit atau kalau dirata-rata sekitar 5.400-an unit per bulan. Meskipun demikian, kehadiran CRF150L nggak mengurangi minat penggemar off road untuk memburu dan menggunakan mesin MegaPro lawas yang masih pakai sistem pembakaran karburator. Bisa jadi masih banyak kalangan, khususnya penggemar off road, yang menilai sistem pembakaran karburator jauh lebih simple dibandingkan dengan sistem pembakaran injeksi. Kalau kamu gimana bro, mendingan beli CRF150L atau pilih ngerakit sendiri pakai mesin MegaPro lawas?

Motor Enduro Yamaha YZ125X Masuk Indonesia Juni 2018

GRC - Sekitar pertengahan tahun 2016 yang lalu muncul rumor yang menyebutkan bahwa Yamaha akan memproduksi motor enduro cross-country 125 cc 2-stroke, yaitu YZ125X yang dibangun dari basis motocross YZ125. Sebenarnya bukan cuma rumor, karena versi prototipe YZ125X pernah nongol di ajang balap GNCC oleh test rider asal Jepang, Kenji Suzuki. Tidak lama kemudan dikabarkan YZ125X sudah dijual secara terbatas untuk market Jepang. Kabar baiknya buat temen-temen penggemar enduro atau off road, YZ125X akan masuk ke Indonesia dalam waktu yang sangat dekat!
Menurut info-info yang beredar sebelumnya, motor enduro cross-country YZ125X saling berbagi platform dengan motocross YZ125. Otomatis keduanya mengusung frame dan mesin yang sama. Namun tentunya pada YZ125X udah dilakukan berbagai macam penyesuaian agar karakternya cocok dipakai di medan off road, beda dengan YZ125 yang habitatnya lebih condong di sirkuit balap motocross. Perbedaan yang cukup mencolok antara lain YZ125X menggunakan ban ring 18-21 inch sedangkan YZ125 pakai ban ring 19-21 inch, YZ125X dilengkapi dengan standar samping sementara YZ125 tidak, dan YZ125X mengaplikasikan ukuran sprocket belakang yang lebih besar (50T). Perbedaan yang tidak kasat mata, YZ125X memiliki settingan suspensi yang lebih empuk dan kompresi mesin yang lebih rendah. Persamaan antara YZ125X dan YZ125 adalah keduanya nggak dilengkapi dengan lampu-lampu dan kalau nggak salah mereka berdua masih mengandalkan sistem kick starter. Buat YZ125 mungkin nggak masalah buat ngejar bobot yang sangat enteng, tapi bagi YZ125X yang notabene motor off road bakal lebih baik kalau pakai sistem electric starter.
Menurut rencana, YZ125X akan didatangkan secara utuh (CBU) dari Jepang oleh PT El Rhino Global alias Yamaha CBU Off Road Indonesia sebagai distributor resmi dirt bike Yamaha di Tanah Air. Kapan motor itu mulai masuk ke Indonesia? Menurut informasi dari fans page Facebook Yamaha CBU Off Road Indonesia, YZ125X bakal masuk pada bulan Juni 2018. Artinya itu nggak lama lagi. Kita cuma perlu menunggu sekitar empat bulan. Bahkan Yamaha CBU Off Road Indonesia udah mulai buka kran indent buat konsumen yang pengen meminang YZ125X, meskipun harganya belum dirilis resmi. Tapi buat ancer-ancer aja, Mr. Dechamps Arnaud yang menjadi bos Yamaha CBU Off Road Indonesia pernah bilang ke Adventuriderz.com sekitar pertengahan tahun 2016 lalu bahwa YZ125X berpeluang dijual dengan harga Rp 75-80 juta. Itu omongan di tahun 2016 ya… Bukan mustahil realisasinya bisa berbeda atau malah justru lebih murah. Yang jelas YZ125X itu harganya lebih mahal ketimbang YZ125 yang dipatok Rp 66 juta saja…
Last… YZ125X bisa saja menjadi amunisi baru Yamaha CBU Off Road Indonesia yang sangat tajam. Motor ini dijamin memiliki value yang sangat tinggi lantaran performa bengis, bobot sangat enteng, harga masuk akal, dan yang pasti ini motor enduro ready! Di pasaran, YZ125X cukup layak dibanding-bandingkan dengan KTM 125 XC-W dan Husqvarna TX 125 yang harganya bisa 50 persen lebih mahal. Walaupun nggak bisa dipungkiri KTM 125 XC-W dan Husqvarna TX 125 udah dilengkapi electric starter dan lampu-lampu. Tapi perbedaan harga yang mencapai lebih dari 40 juta membuat YZ125X tetap sangat menarik untuk dipinang. Gimana temen-temen, tertarik main off road pakai YZ125X? Cocok lah buat kalian yang pengen naik kelas dari 150-200 cc 4-stroke!

Mengenal Aneka Bahan Tangki Motor Trail

GRC - Sedulur selumpur sekalian… Tangki bahan bakar tergolong sebagai salah satu komponen utama pada motor trail yang bahan dasar pembuatannya amat sangat diperhitungkan. Kenapa? Karena motor trail itu biasanya butuh tangki bahan bakar yang kuat. Tahu sendiri dong motor trail lazim dipakai di medan yang berat. Bahkan jatuh bangun menggunakan motor trail di medan off road adalah hal yang sangat lumrah. Selain itu, pabrikan motor juga dituntut untuk memberikan tangki bahan bakar yang kuat pada motor trail lengkap dengan harga yang masuk akal.
Biasanya ada empat bahan dasar yang digunakan oleh pabrikan motor ataupun produk part aftermarket dalam pembuatan tangki motor trail, yaitu besi, aluminium, titanium, dan plastik. Dari keempat bahan dasar tangki motor trail ini mana yang paling baik, maa yang paling menarik, dan mana pula yang paling sering dipakai oleh pabrikan motor? Yuk simak ulasannya berikut ini ya bro!

1. Besi

Tangki bahan bakar yang terbuat dari besi sangat umum kita jumpai pada motor trail entry level yang harganya murah. Sebut saja Kawasaki KLX150 dan Honda CRF150L pakai tangki bahan bakar dari besi. Tangki besi tergolong konvensional, tapi udah cukup kuat dan harganya murah. Paling-paling kekurangannya gampang karatan hingga korosi dan bobotnya berat.

2. Aluminium

Tangki bahan bakar aluminium memiliki keunggulan bobot yang ringan serta tidak mudah berkarat dan korosi. Namun tentu saja biaya untuk memproduksi tangki bahan bakar aluminium lebih mahal daripada tangki besi. Sayangnya tangki aluminium sangat jarang dipakai oleh pabrikan motor trail. Kalau tangki aftermarket yang pakai bahan aluminium sih ada beberapa, misalnya aja merek X Fun dan Just Gas Tank.

3. Titanium

Bisa dibilang titanium adalah bahan yang cukup eksotis untuk tangki bahan bakar motor trail. Level titanium berada di atas aluminium. Bobot ringan, kuat, tidak karatan, tidak korosi, dan terkesan mewah tapi konsekuensinya punya harga yang mahal. Honda CRF450R dan Honda CRF250R model year 2018 tergolong merupakan segelintir motor trail yang menggunakan tangki bahan bakar titanium.

4. Plastik

Mendengar tangki bahan bakar dari bahan plastik, buat orang awam mungkin menilai memiliki kekuatan yang rendah atau bahkan gampang pecah. Faktanya justru berkata lain. Walaupun terbuat dari bahan plastik, tangki motor trail itu sangat kuat, ringan, dan pastinya tidak akan berkarat atau korosi. Soal harga kayaknya masih di bawah titanium dan aluminium deh… Menariknya lagi, tangki bahan bakar plastik buat motor trail nggak sedikit yang kapasitasnya gede. Biasanya yang kapasitasnya gede dipasang di motor trail enduro. Merek-merek motor trail Eropa paling dominan menggunakan tangki plastik, mulai dari KTM, Husqvarna, Beta, Sherco, hingga Gas Gas semuanya pakai tangki plastik. Nggak mau ketinggalan, merek aftermarket seperti Acerbis, IMS, dan Safari Tank USA kerap mengeluarkan tangki bahan bakar plastik untuk berbagai macam varian motor trail.
Terus dari daftar bahan tangki motor trail di atas, mana yang paling menarik? IMHO, tangki motor trail dari bahan plastik justru paling memikat, terutama buat yang demen motor trail dual sport dan enduro, karena produsen bisa membuat tangki berkapasitas besar tanpa takut terbebani biaya yang mahal. Apalagi kalau tangki plastiknya berwarna putih, bikin bahan bakar yang ada di dalam tangki terlihat dengan jelas. Tanpa indikator bahan bakar pun nggak ada masalah karena sisa bensin kelihatan banget. Itu pendapat pribadi ya, temen-temen mungkin punya pendapat yang berbeda.

Yamaha YZ450F Bakal Jadi Amunisi CBU Off Road Yamaha Indonesia Tahun 2018

GRC - Dulur-dulur sekalian… Yamaha CBU Off Road Indonesia yang digawangi oleh PT El Rhino Global selaku distributor resmi dirt bike Yamaha di Indonesia bakal menambah amunisinya untuk bertarung di tahun 2018 ini. Beberapa hari yang lalu kita udah bahas Yamaha CBU Off Road Indonesia segera memasukkan motor enduro cross-country 125 cc 2-stroke, yaitu YZ125X. Tentunya YZ125X akan menjadi varian paling mungil dan paling murah di segmen motor enduro cross-country yang dijual oleh Yamaha CBU Off Road Indonesia setelah sebelumnya mereka punya YZ250X (2-stroke) dan YZ250FX (4-stroke). Nah, selain motor enduro cross-country YZ125X, Yamaha CBU Off Road Indonesia juga berencana menjual varian motocross seri tertinggi yang dimiliki oleh Yamaha. Apa lagi kalau bukan YZ450F model year 2018!!
YZ450F model year 2018 sendiri tergolong sebagai motor yang benar-benar baru. Maksudnya gimana mas? Mungkin secara fisik nggak terlalu signifikan bedanya dengan YZ450F model year 2017. Tapi faktanya antara motor model year 2018 dan 2017 punya banyak banget perbedaan, mulai dari mesin, frame, hingga pilihan warna. Pertama mengenai mesin deh… Kalau YZ450F lawas masih mengandalkan sistem starter pancal (kick starter), YZ450F model year 2018 udah pakai sistem electric starter. Tinggal pencet tombol starter, mesin udah hidup. Sangat simple dan yang pasti memanjakan rider. Buat ngurangin bobot, Yamaha memutuskan melepas kick starter di YZ450F terbaru ini. Bahkan nggak ada lagi ruang bagi kick starter sekalipun konsumen pengen pasang sendiri. Satu-satunya jalan buat ngidupin mesin ya cuma dari electric starter. Untuk throttle body, YZ450F model year 2018 masih pakai punya Mikuni, sekaligus membuat Yamaha jadi satu-satunya pabrikan motor motocross yang pakai throttle body Mikuni. Kompetitor YZ450F dari merek-merek lain semuanya pakai throttle body Keihin. Terus rasio kompresi mesin YZ450F model year 2018 meningkat jadi 12,7:1 dibandingkan dengan 12,5:1 pada YZ450F model year 2017 berkat pengaplikasian piston baru yang lebih tipis. Satu poin yang cukup menarik dari YZ450F model year 2018 adalah settingan ECU bisa diutak-atik lewat device Android atau iOS! Keren dan kelihatan hi-tech banget sih ini mah…
Beralih ke frame… YZ450F paling anyar framenya tetap menggunakan model bilateral beam aluminium frame. Dari namanya aja bisa dipastikan kalau framenya terbuat dari bahan aluminium yang terkenal ringan namun kuat. Tapi pada motor model year 2018 framenya lebih sempit yang berujung pada dimensi shroud lebih ringkas 16 mm, jok lebih sempit 18 mm, serta pakai radiator baru dan tangki bahan bakar baru yang ukurannya lebih ringkas. Kalau YZ450F lawas pakai tangki bahan bakar paling gede dibandingkan dengan kompetitornya (7,2 liter), sekarang kapasitas tangki menyusut jadi 6 liter alias sama dengan motor motocross 450 cc lain. Sayangnya bobot keseluruhan YZ450F model year 2018 ini tergolong yang paling berat. Bobot YZ450F model year 2018 minus bahan bakar itu 108 kg, sama dengan Suzuki RM-Z450, sedangkan Honda CRF450R 106,6 kg, Kawasaki KX450F 104,8 kg, Husqvarna FC 450 hanya 102 kg, dan yang paling enteng KTM 450 SX-F cuma 101,6 kg.
Di pasar global, YZ450F model year 2018 tersedia dalam dua pilihan warna nih temen-temen. Pertama adalah warna biru tua khas Yamaha, sedangkan pilihan warna kedua merupakan kombinasi antara biru muda, putih, dan hitam. Sekedar informasi aja ya buat temen-temen, YZ450F model year 2018 dipastikan bakal masuk dan dijual di Indonesia. Dari informasi fans page Yamaha CBU Off Road Indonesia di Facebook, kemungkinan YZ450F datang bareng YZ125X, kurang lebih sekitar Juni 2018. Terus gimana dengan harganya mas? Biasanya sih Yamaha CBU Off Road Indonesia jual barang dengan harga yang sangat kompetitif. Khusus YZ450F kemungkinan bisa Rp 100 juta lebih sedikit. Tertarik bro?

Current Model – Yamaha CBU Off Road Indonesia 2018

  • Yamaha YZ85 – Motocross 2T
  • Yamaha YZ125 – Motocross 2T
  • Yamaha YZ250F – Motocross 4T
  • Yamaha YZ250X – Enduro Cross-Country 2T
  • Yamaha YZ250FX – Enduro Cross-Country 4T

New Model – Yamaha CBU Off Road Indonesia 2018

  • Yamaha YZ65 – Motocross 2T
  • Yamaha YZ450F – Motocross 4T
  • Yamaha YZ125X – Enduro Cross-Country 2T

Gas Gas Akan Kembali Masuk ke Market Indonesia

GRC - mendapatkan selentingan kabar yang cukup menarik bagi para penggemar motor trail, khususnya sih pecinta motor trail premium CBU. Infonya, market motor trail CBU di Indonesia akan jadi semakin ramai karena ketambahan pemain baru. Kalau sebelumnya ada KTM, Husqvarna, Sherco, Beta, dan Yamaha yang rebutan kue di segmen motor trail premium, mulai tahun 2018 ini kabar yang masuk menyebutkan bahwa pabrikan motor off road asal Spanyol, Gas Gas Motos, juga bakal ikut ambil bagian!
Gas Gas sebenarnya bukanlah pemain yang benar-benar baru di Tanah Air. Sebelumnya merek yang identik dengan warna merah ini juga pernah kok jualan di sini lewat PT El Rhino Global yang sekarang sukses menjadi distributor resmi dirt bike Yamaha (Yamaha CBU Off Road Indonesia). Gas Gas hengkang sekitar akhir tahun 2015 karena perusahaan pusatnya yang ada di Spanyol sana dinyatakan pailit oleh pengadilan. Pada akhir 2016 hingga awal 2017 Gas Gas berbenah dan bisa eksis kembali di pasar motor off road dengan mengandalkan suntikan dana dari sesama perusahaan asal Spanyol, Torrot.
Untuk motor enduro, Gas Gas saat ini punya EC 250 dan EC 300 sebagai varian basic yang mengandalkan mesin 2-stroke dan udah comply dengan regulasi emisi Euro 4. Terus ada XC 250 dan XC 300 yang notabene masuk ke dalam model cross-country dengan target market utama adalah pasar Amerika Serikat. Terakhir, Gas Gas punya varian EnduroGP 250 dan EnduroGP 300. Boleh dibilang EnduroGP 250/300 merupakan varian yang paling advance, punya fitur paling mentereng, pakai part-part dari merek ternama, dan tentu performanya paling top. Kenapa? Karena EnduroGP 250/300 cukup mirip dengan motor tim factory yang dipakai oleh Gas Gas di ajang balap EnduroGP. Di EnduroGP 250/300 terpasang clutch cover bermerek Rekluse, knalpot dari FMF, handlebar dan hand grip Renthal, triple clamps X-Trig, dan sejumlah hal lain yang membuat performa motor lebih nampol dan bobotnya lebih ringan. Terus mana yang bakal masuk ke Indonesia mas?
Berdasarkan informasi yang Adventuriderz.com dapatkan, nggak semua lineup motor enduro Gas Gas tadi bakal masuk ke Indonesia. Kabarnya yang masuk adalah versi tertinggi, yaitu EnduroGP 250/300. Jelas ini akan membuat tahun 2018 menjadi medan perang bagi motor enduro 2-stroke, karena selain Gas Gas EnduroGP 250/300 sebelumnya di Indonesia udah ada Yamaha YZ250X, KTM 250/300 EXC-TPI Six Days, Husqvarna TE 250i/300i, Sherco 250/300 SE-R, Beta Xtrainer 250/300, dan Beta RR 2T 250/300.
Menariknya nih temen-temen, bandrol harga Gas Gas EnduroGP 250/300 nggak akan semahal duet KTM 250/300 EXC TPI Six Days dan Husqvarna TE 250i/300i dengan sistem pembakaran injeksi yang harganya tembus Rp 149 juta sampai dengan Rp 163 jutaan. Tapi Gas Gas EnduroGP 250/300 juga nggak bakal semurah Yamaha YZ250X yang nangkring di angka Rp 86 juta. Ya mungkin jagoan Gas Gas ini berada di tengah-tengah antara Yamaha dan KTM/Husky lah… Di atas Rp 100 juta sih kayaknya udah pasti ya… Tunggu aja deh comeback Gas Gas di Tanah Air!