Lahan kering di Indonesia luasnya sekitar 33,3 juta ha (BPS, 1997), dengan sebagian lahan tersebut beriklim kering tipe D dan E berdasarkan klasifikasi zona aklimat Oldeman. Salah satu kendala budidaya tanaman di daerah ini adalah terbatasnya air untuk tanaman, karena itu sangat dibutuhkan irigasi pada saat terjadi hari-hari kering. Hal ini juga dialami oleh Provinsi Lampung.
Guna mendapatkan sistem irigasi hemat air untuk daerah kering, maka perlu dikembangkan sebuah teknologi pemberian air yang efisien. Salah satu jenis pemberian irigasi yang hemat dan efisien adalah irigasi tetes. Keller dan Bleisner (1990) menyatakan bahwa irigasi tetes lebih efisien dalam penggunaan air dibandingkan dengan sistem irigasi sprinkler dan irigasi permukaan.
Dalam pengelolaan sistem irigasi tetes diperlukan pengetahuan tentang teknologi sistem irigasi tetes dan teknis pompa air sampai ke berbagai perlengkapannya. Selain itu, masalah biaya investasi untuk membangun sistem irigasi tetes menjadi kendala bagi para petani kecil yang akan menerapkan sistem irigasi tetes. Seperti yang dialami oleh seorang petani di Metro Kibang, Lampung Timur, Jainal Abidin. Menurut dia, “Harga yang ditawarkan pabrikan untuk membangun jaringan sistem irigasi tetes sangat mahal”
Oleh karena itu dalam berita Teknologi irigasi kali ini, Atusi Online menghadirkan sebuah hasil riset saya tentang perangan sistem irigasi tetes menggunakan bahan baku lokal dan limbah filter rokok sebagai emitter-nya (penetes-nya). Penelitian emiter alternatif dengan limbah filter rokok pernah dilakukan oleh Tusi (2007), yaitu dengan menggunakan emiter dari limbah filter rokok dengan karakteristik debit sebesar 0,14 l/jam pada head tekan 15 cm dan termasuk kategori orrifice drippers.
Rancangan Sistem Irigasi Tetes Sederhana (ITS)
Rancangan sistem ITS ini menggunakan sistem Knock-down (bongkar-pasang), sehingga memudahkan petani memindahkan sistem irigasi ini (mobile). Sistem ITS ini telah diujicobakan untuk tanaman mentimun dengan kapasitas tanaman sebanyak 20 tanaman dengan jarak tanam 50 x 60 cm. Diameter selang yang digunakan untuk irigasi tetes dengan diameter 0,5 cm. Sistem penetes menggunakan limbah filter rokok dari merk tertentu yang ada di pasaran dan cukup terkenal di masyarakat. Pada Gambar 1 diperlihatkan sistem ITS secara keseluruhan.
Pertumbuhan tanaman mentimun yang diberikan irigasi dengan sistem ITS dapat tumbuh lebih cepat dan baik dari pada dengan penyiraman secara konvensional. Ini terlihat dari munculnya bunga/fase pembungaan yang lebih cepat (sebelum pembuahan) dari pada tanaman mentimun kontrol
Berdasarkan hasil pengamatan dan pengujian di laboratorium dan lapang, Sistem ITS (Irigasi Tetes Sederhana) dengan menggunakan emitter dari limbah filter rokok dapat digunakan. Bagi rekan-rekan yang berminat dan tertarik silahkan mencoba. Sukses selalu…
No comments:
Post a Comment