Pada garis besarnya Melon di bagi menjadi 2 jenis yaitu :
1. Net Melon (Melon yang ada Net)
Net Melon misalnya : Sky Roket, Action, Glamor, Monami, MAI 119, MAI 116, SUMO 28, LADIKA, dll.Net melon cocok pada dataran rendah 0-500 m dpl. Karena Net melon menghendaki penyinaran yang cukup.
2. NoNet melon (Melon yang tidak ada Net)
NoNet Melon misalnya : Honey dew, Mutiara, Golden langkawi, Eagle, dll. Untuk noNet melon cocok pada dataran medium 400-700 m dpl. Karena melon ini besar buahnya sedang, tetapi rasanya manis.
Sarat Tubuh
Tanaman melon tidak menghendaki tanah yang khusus. tapi yang lebih baik tanah bekas tanaman padi, dan hindari bekas tanaman yang sakit (layu dan karat daun).
Pengolahan Tanah
Sebaiknya di lakukan seawal mungkin, sehingga mendapatkan pengolahan yang baik dan selesai sebelum bibit siap tanam.
Pembuatan Got di harapkan untuk memudahkan pengairan dan pembuangan air, sehingga memudahkan untuk memperoleh kondisi tanah yang basah tetapi tuntas. Tanah bedeng di buat gembur sehingga perakaran mudah menembus tanah untuk mendapatkan unsur hara makanan.
Persemaian
Cara menyemai ada 2 cara yaitu :
Di kecambah selama kurang lebih 30 jam dengan suhu 28-30 derajat C, akar tumbuh kira-kira 0,5 cm. Kemudian langsung di masukan kedalam polybag yang sudah di persiapkan dan di tutup dengan kuntan / media yang lembut. Setelah 7-10 hari bibit siap tanam di lahan.
Di semai dengan box. Biji di atur dalam box, setelah 5-6 hari baru di pindahkan dalam polybag yang sudah di siapkan, setelah 13 hari bibit siap tanam di lahan. Untuk penanaman bibit jangan sampai terlambat.
Penanaman
Persiapan tanam
Pembuatan bedengan 1/2 jadi dengan ukuran :
Lebar : 120 cm, Lebar parit : 60 cm, Tinggi bedengan 40 cm, dan panjang bedengan sesuai dengan lahan yang ada.
Dan di tabur pupuk dasar yaitu :
kompos / pupuk kandang 20 ton / ha.
Dolomit 1 ton / ha
ZA : 700 kg.
Sp36 : 450 kg.
KCL : 250 kg.
Setelah pupuk di tabur, bedengan di kecroh agar pupuknya tercampur, dan tanah dari parit di naikan ke bedengan. Setelah itu bedengan di tutup dengan mulsa (PHP) selanjutnya di buat lubang tanam 60-70 cm ditanam 2 baris.
Sebelum di tanam sebaiknya ajir/lanjaran sudah terpasang lebih dulu. Panjang lanjaran kurang lebih 2 m.
Pemeliharaan
Pemupukan
Pupuk susulan berupa kocoran NPK yang telah di cairkan / di larutkan ke air, dengan perbandingan 3 kg NPK / 200 lt air.
Waktu pemberian :
3-4 hst.
2 minggu setelah tanam. Di pilih tanaman yang pertumbuhanya lambat.
20-23 hst (sebelum bunga mekar)
Setelah gantung buah
Hindari pemberian pupuk susulan pada saat bunga mekar.
Potong Cabang
Potong cabang pertama pada waktu tanaman berumur 12 hari setelah tanam atau setelah 5 helai daun. Potong cabang selanjutnya setiap ketiak daun, cabang di potong sampai helai ke 9 dan 10, 11, 12 di pelihara untuk calon buah dan helai 13 ke atas di potong semua. Potong cabang sebaiknya pada siang cuaca cerah, setelah 25-30 helai ujungnya di potong sisakan 2 cabang sebagai kontrol supaya buah tidak pecah.
Setelah dilakukan potong cabang atau potong pucuk supaya dilakukan penyepraian agar tidak terjadi infeksi pada luka bekas potongan.
Ikat Batang
Tanaman melon tidak bisa merambat sendiri maka perlu pengikatan agar tidak rebah. Ikat batang yang pertama kurang lebih 2 minggu setelah tanam / setelah potong cabang pertama. Dan selanjutnya pengikatan 3-4 hari sekali dilakukan.
Pengairan
Pada saat penanaman di airi penuh / di leb.
Tiga hari kemudian di airi per tanaman, sebab dalam bedengan masih basah tetapi permukaan tanah sudah kering, pada musim kemarau bedengan di leb satu minggu sekali. Pada saat tanaman berdaun 6 helai di airi penuh agar pertumbuhannya seragam.
Kemudian tanaman di airi setelah umur 23 hari / menjelang pembungaan. Pengairan selanjutnya setelah seleksi dan gantung buah / satu minggu setelah pembungaan, hindari pengairan pada saat bunga mekar.
Setelah seleksi buah sampai umur 35 hari / setelah pembungaan keadaan lahan harus selalu basah karena pada saat itu fase pembesaran buah.
Umur 24-35 hari setelah pembungaan lahan sedikit demi sedikit di keringkan supaya buahnya manis.
Pengendalian Hama Dan Penyakit
Hama
- Kutu daun
Kutu daun mengisap cairan daun sehingga menghambat pertumbuhan tanaman, hama ini bisa menyebarkan penyakit virus. Pengendalianya dengan : Marsal, curacron, atau insectisida yang lain- Ulat daun dan ulat buah.
Ulat daun dan ulat buah biasanya memakan daun dan kulit buah melon sehingga buah melon cacat/berlubang dan kualitas buahnya kurang baik.
Pengendaliannya dengan : Tribon, Ketindo, Estap, atau insektisida yang lain.
- Lalat buah
Lalat buah menyerang buah dengan menusuk buah sehingga buah cacat dan busuk. Lalat ini menyerang buah pada saat masih muda / setelah gantung buah.
Pengendaliannya dengan : furadan di tabur di atas mulsa, disepray dengan rizotin atau insektisida yang lain.
Penyakit
- Karat daun, embun tepung, layuaun
Penyakit karat daun yaitu cendawan yang menyerang daun, yang mula-mula daun terdapat berecak ke kuning-kuningan dan meluas sehingga menjadi kecoklatan warna daunya.
Pengendaliannya dengan : fungisida, Dithane M45, daconil, ridomil MZ, rovral atau fungisida yang lain.
- Penyakit embun tepung.
Menyerang permukaan daun yang terdapat trotol-trotol putih seperti taburan tepung, lama-lama menjadi kering.
Pengendaliannya dengan : fungisida, morestan dan rubigan (1 tutup / tengki)
- Penyakit layu
Yang di sebabkan bakteri dan cendawan.
Penanggulangannya dengan : Persiapan lahan yang baik, pemakaian pupuk kandang yang telah jadi, dan pemakaian dolomid seperti anjuran atau dikocor dengan bactochyu pada lubang tanaman, sebelum tariam.
Panen
Tanaman melon siap di panen setelah umur 65 hari setelah tanam.
- Ciri-ciri siap panen : Daun bendera berwarna kuning dan buah buah melon sudah beraroma bagi jenis tertentu dan kadar gula sudah mencapai 13 brix.
- Cara panen : Di potong dengan tangkainya membentuk huruf "T" untuk varietas daging merah. Dan di potong pada tangkai buah untuk jenis melon putih (kuning).
No comments:
Post a Comment