GRC - Astra Honda Motor (AHM) bisa dipastikan akan meluncurkan motor trail 150 cc yang untuk sementara waktu kita sebut saja sebagai CRF150L (unofficial). Menurut pemberitaan dari Motorplus Online yang mengutip dari ucapan Direktur Marketing AHM Pak Margono Tanuwijaya, AHM rencananya akan menggunakan basis mesin Verza pada motor trail 150 cc-nya nanti. Sebelumnya AHM memang mempertimbangkan dua basis mesin, yaitu mesin Sonic dan Verza. Tapi rupanya mesin Verza yang menjadi pilihan. Alasannya sangat logis… Mesin Verza lebih sederhana lantaran masih menganut tipe SOHC dengan pendingin udara (bukan radiator), sehingga biaya produksinya juga lebih murah daripada menggunakan mesin Sonic. Mesin Verza yang simple juga memiliki performa lumayan, di samping mesinnya bandel dan battle proven di medan off road. Sudah sangat jelas CRF150L nanti membidik Kawasaki KLX150 yang sekarang menjadi market leader di segmen motor trail entry level
Kalau AHM sudah ikut terjun di segmen trail, Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) juga bisa ikut tempur di dalamnya meskipun market segmen ini nggak gede-gede amat. YIMM punya modal cukup bagus untuk bisa bersaing di segmen motor trail entry level. Apa modalnya? YIMM punya basis mesin Minarelli M/C 125 yang kemudian dinaikkan kapasitasnya menjadi 150 cc. Mesin itu kini sudah terpasang pada empat motor yang diproduksi oleh YIMM, yaitu V-Ixion, YZF-R15, MX-King, dan Xabre. Nggak ada salahnya kalau YIMM membangun sebuah motor trail dengan basis mesin serupa. Sebab dengan basis mesin yang sama dengan produk-produk yang sudah ada membuat biaya produksi lebih rendah. YIMM tinggal memikirkan desain, frame, dan berbagai printilan di luar mesin. Memang memungkinkan mas?
Kalau dibilang sih amat memungkinkan. Toh mesin SOHC 4-valve milik Yamaha itu memiliki karakter torque yang dibutuhkan oleh motor trail. Apalagi di luar sana basis mesin Minarelli M/C 125 banyak dipakai untuk membangun motor trail, mulai dari 125 cc sampai dengan 200 cc. Nggak percaya? Di Eropa ada Yamaha WR125R, Fantic Motor Caballero 125E & 200E, Beta RR Enduro 4T 125 LC, Rieju Marathon 125 Pro dan 200 Pro, serta mungkin masih ada beberapa brand lain yang menggunakan basis mesin Minarelli M/C 125 pada motor trailnya. Artinya, basis mesin V-Ixion itu terbukti battle proven juga dipakai sebagai mesin trail! Misal YIMM berani terjun di segmen trail entry level dengan mesin V-Ixion, produk YIMM yang kita sebut saja sebagai WR150R memiliki teknologi paling advance. Kenapa? Sebab CRF150L dan KLX150 masih menggunakan mesin SOHC 2-valve dengan pendingin udara, sedangkan WR150R menggunakan mesin SOHC 4-valve dan bependingin radiator. Secara performa di atas kertas pun bakal lebih superior. Permasalahnnya adalah… YIMM mau nggak bikin WR150R? Hehehe…
No comments:
Post a Comment