GRC - Sama-sama rider top, sama-sama sering menang, menggunakan motor yang dikembangkan dari platform sama, frame sama, mesin sama-sama 300 cc 2-stroke, menggunakan suspensi WP yang sama, ban yang dipakai sama dari Golden Tyre, dan bahkan Husky TE 300 dan KTM 300 EXC diproduksi di pabrik yang sama, tepatnya di markas KTM di Austria. Lalu, apa perbedaan keduanya? Motor siapakah yang lebih unggul?? Apakah Husky TE 300 milik Graham Jarvis atau KTM 300 EXC punya Jonny Walker?? Yuk kita bahas di postingan ini!Bagi penggemar extreme enduro pasti nggak asing lagi dengan nama Graham Jarvis dan Jonny Walker. Keduanya merupakan rider top di kelas extreme enduro dan superenduro lantaran kerap menjadi juara dalam ajang lomba balap di dua kelas tersebut. Menariknya, Graham Jarvis dan Jonny Walker bergabung di dua tim berbeda yang sama-sama kuat. Graham Jarvis bergabung di dalam tim Rockstar Energy Husqvarna Factory Racing menggunakan motor Husqvarna TE 300, sementara Jonny Walker membela tim Red Bull KTM Factory Racing dengan motor KTM 300 EXC.
Seperti dikutip dari Enduro Illustrated Edisi #19, meskipun Husky TE 300 milik Graham Jarvis dan KTM 300 EXC milik Jonny Walker dibangun dari platform yang sama dan banyak sekali kesamaan di antara keduanya, namun antara Graham Jarvis dan Jonny Walker memiliki gaya riding yang berbeda, membuat motor kedunya di-setup secara berbeda. Namun menariknya, baik Graham Jarvis maupun Jonny Walker sepakat kalau mereka membutuhkan motor dengan mesin yang smooth dan suspensi soft agar bisa tampil baik di berbagai kejuaraan extreme enduro.
Setup Mesin & Suspensi
- Mesin Husky TE 300 yang digunakan oleh Graham Jarvis sengaja di-setup lebih soft dan lebih smooth membuat motor 300 cc 2-stroke yang satu ini memiliki karakter power delivery menjadi smooth, terukur, dan linear dibandingkan dengan mesin standar. Sementara settingan suspensi yang dipakai oleh Graham Jarvis pun lebih smooth ketimbang settingan standar pabrik.
- Pada dasarnya setup mesin dan suspensi pada KTM 300 EXC milik Jonny Walker nggak berbeda jauh dibandingkan dengan Husky TE 300 Graham Jarvis. Jonny Walker menyukai settingan mesin yang smooth dan suspensi soft. Bedanya, settingan suspensi KTM 300 EXC Jonny Walker dibuat lebih soft dari standar pabrikan, tapi masih lebih keras dibandingkan dengan settingan Graham Jarvis, sedangkan power delivery mesin Jonny Walker juga dibuat lebih agresif dari Husky TE 300 Graham Jarvis.
Knalpot
- Rockstar Energy Husqvarna Factory Racing disponsori oleh merek knalpot FMF, sementara Red Bull KTM Factory Racing disponsori oleh Akrapovic. Hasilnya sih jelas, Husky TE 300 Graham Jarvis memakai knalpot buatan FMF dan KTM 300 EXC Jonny Walker pakai knalpot buatan Akrapovic.
Handlebar
- Jonny Walker memang jadi rider yang agak rewel mengenai posisi handlebar motornya. Dia mengubah posisi handlebar agak jauh mundur ke belakang. Hal ini membuat body position Jonny Walker ketika nunggang motor lumayan berbeda kalau dibandingkan dengan Graham Jarvis, khususnya saat posisi berdiri. Posisi siku lebih rendah, agak mundur ke belakang, dan kemungkinan kurang relaks.
- Handlebar yang terpasang pada Husky TE 300 Graham Jarvis menggunakan merek Neken, sementara KTM 300 EXC yang dipakai Jonny Walker menggunakan handlebar buatan Renthal.
Gearbox
- Graham Jarvis tetap mengandalkan 6-speed gearbox pada Husky TE 300, sementara Jonny Walker lebih memilih 5-speed gearbox yang berasal dari KTM 300 XC (model untuk Amerika Serikat) pada mesin KTM 300 EXC miliknya.
Rem
- Graham Jarvis lebih memilih menggunakan sistem pengereman standar pabrikan, termasuk ukuran disc brake hingga kaliper. Namun, Jonny Walker memilih jalan berbeda. Dia memasang kaliper khusus buatan Brembo yang membuat daya cengkeram rem jauh lebih baik. Itu juga dilakukan karena karakter riding Jonny Walker yang lebih agresif dibandingkan dengan Graham Jarvis.
Selain beberapa perbedaan di atas, antara motor Husky TE 300 milik Graham Jarvis dan KTM 300 EXC Jonny Walker menggunakan part non-standar pabrikan yang sama. Mereka sama-sama menggunakan suspensi depan WP Cone 48, suspensi belakang WP Trax, koping Hinson, sprocket dari Supersprox, dan rantai buatan Regina. Bisa dibilang tingkat kemiripan motor keduanya sangat tinggi. Bahkan mereka juga sepakat motor mereka masing-masing sudah sangat bagus meskipun dalam kondisi standar (tanpa ubahan). Ubahan yang radikal terutama ngoprek mesin menjadi lebih beringas justru akan membuat motor sulit dikendalikan!
“Extreme enduro lebih banyak bicara mengenai rider. Ini tentang pemilihan line dan membuat keputusan yang tepat. Kamu bisa mendapatkan (Husky TE) 300 standar dan bisa melakukan dengan baik (di event extreme enduro), bahkan menang, karena aku pernah melakukannya sebelumnya,” tutur Graham Jarvis.“KTM 300 EXC pada dasarnya adalah motor yang bagus. Kamu nggak perlu membuat terlalu banyak ubahan dalam hal tuning engine atau apa saja. Itu hanya akan membuat motor sulit dikendarai di event yang extreme,” kata Jonny Walker.
No comments:
Post a Comment