GRC – Tidak usah terlalu banyak inspirasi justru mendatangkan hasil modifikasi yang lain sendiri. Seperti yang dilakukan Herry Setiawan dengan tunggangan supermoto hariannya. Cukup lihat di internet sekali, lalu diwujudkan tanpa basa-basi. Biker asal Pontianak, Kalimantan Barat, itu meminta bantuan Lerry Rahmat Rizky, punggawa Caos Custom Bike di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Yamaha Jupiter MX 2006 menjadi bekal untuk perubahan yang ternyata selama ini diimpikan.
”Herry mencintai supermoto. Modal motor bebek sport bisa dikawinkan dengan motor lain agar terwujud inspirasinya. Mesin Jupiter MX 135 cc sudah cukup untuk dijadikan tunggangan supermoto,” kata Lerry.
Diskusi antara dua pemodifikator itu pun berlanjut, hingga akhirnya mereka sepakat untuk melakukan kawin silang. Mesin bebek Yamaha itu pun dikawinkan dengan sasis dan bodi Honda CRF250R. Mereka mendatangkan motor trail itu dari Amerika.
Berbagai komponen juga diimpor langsung, itulah kenapa proses pengerjaannya memakan waktu sampai empat bulan lebih.
ProsesSetelah berbagai komponen siap, Lerry mulai memotong sasis, lalu bikin bracket mounting buat mesin Jupiter MX, karena sasis harus mengikuti bentuk mesin. ”Kalau misalnya pegangan pada mesin ada enam, ya dibikin enam kaitan,” ucap Lery.
Sasis CRF250R tahun 2006 itu dipotong supaya lebih presisi, sesuai dudukan mesin Jupiter MX. Sebenarnya ada keraguan untuk melakukan kawin silang ini, mengingat struktur mesin Jupiter MX yang ”tidur”, tak berdiri seperti CRF.
Setelah berpadu, Lerry menyematkan lengan ayun milik Aprilia RXV seharga Rp 11 juta. Suspensi depan menggunakan tipe upside down milik CRF250R.
Agar sepadan, pelek menggunakan TK 425 dan 350 ring 17 inci. Setelahnya, dibalut dengan karet bundar merek Dunlop 120/70 di depan dan 160/60 di belakang.
Selebihnya, dipasang aksesori aftermarket. Mulaid ari setang, knalpot, dan stiker. Biaya modifikasi supermoto kawin silang ini menelan Rp 90 juta. Paling mahal ada di kaki-kaki dan penggunaan spare part bermerek.
No comments:
Post a Comment