Sunday, May 29, 2016

image
GRC – Anda yang orang jawa atau suku jawa ataupun yang sudah menetap lama di jawa tengah atau jawa timur pasti tahu dengan salah satu lagu jawa yang berjudul lingsir wengi .
Lagu ini begitu populer dan sangat digemari oleh hampir semua kalangan, baik remaja maupun orang tua, karena lagu ini memang di buat dalam beberapa versi ,baik dangdut , congdut ( keroncong dangdut ), pop bahkan koplo.
Selain itu juga dikarenakan lagu ini memang sebenarnya sudah ada semenjak jamannya keberadaan para wali songo ketika menyebarkan agama Islam di pulau Jawa ( lagu bersejarah ).
image
Ada yang perlu digaris bawahi dalam penafsiran
masyarakat yang salah menempatkan lagu Lingsir Wengi ini sebagai lagu yang memiliki image negatif, atau menyeramkan bahkan dilarang untuk menyanyikannya dalam waktu-waktu tertentu.
Konon kata mereka lagu ini bisa mendatangkan kehadiran sosok makhluk gaib yang bernama kuntilanak.
Entah ini penafsiran dari mana, yang jelas semenjak lagu ini digunakan sebagai soundtrack film Kuntilanak, masyarakat yang tidak tahu menahu asal-usul lagu ini pun mulai memiliki pandangan yang berbeda terhadap lagu ini.
Dan kebanyakan dari pandangan itu mengarah
kepada hal-hal yang berbau mistik dan negatif.
image
Untuk itu, perlu dijelaskan kepada mereka bahwa pandangan mereka itu sebenarnya salah.
Lagu Lingsir Wengi ini diciptakan oleh penciptanya
bukanlah sebagai lagu pemanggil makhluk gaib
ataupun sejenisnya.
Nah, untuk menjelaskannya,
mari kita telusuri sejarah lagu ini.
Kita harus menyimak sejarah dan kembali ke jamannya para Wali Songo.
Catat baik-baik ya, lagu atau kidung Lingsir Wengi ini aslinya dibuat oleh Sunan Kalijaga, yaitu salah satu wali dari Wali Songo yang terkenal di pulau jawa karena mengajarkan kebaikan
dengan mengenalkan dan mengajarkan agama Islam di tanah jawa.
Sunan Kalijaga yang mempunyai nama kecil
Raden Said ini memiliki nama-nama lain seperti
Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman.
Dan ternyata Beliau lah
yang menciptakan kidung Lingsir Wengi tersebut.
Sunan Kalijaga menciptakan kidung Lingsir Wengi ini dengan memakai pakem gending Jawa yaitu Macapat ( sekar macapat , baca : mocopat ).
Pakem Macapat ini terdiri dari
11 macam pakem yang salah satunya yaitu pakem Durma yang dipakai dalam Lingsir Wengi.
Dari sumber-sumber yang ada , memang biasanya lagu-lagu yang memakai Pakem
Durma harus mencerminkan suasana yang keras, sangar, suram, kesedihan, bahkan bisa mengungkapkan sesuatu yang mengerikan dalam kehidupan.
Oleh sebab itu, lagu Lingsir
Wengi dilantunkan dengan perasaan yang
lembut dan mendayu-dayu, tempo pelan, dan sangat menyayat hati.
Lagu Lingsir Wengi dipakai oleh sunan Kalijaga setelah melakukan shalat malam yang berfungsi untuk menolak bala atau mencegah perbuatan makhluk gaib yang ingin mengganggu.
Selain itu makna lagu tersebut tersirat menyatakan sebuah doa kepada Tuhan.
Berikut  potongan lirik lagu asli ” Lingsir Wengi ” :
” Lingsir wengi… sliramu tumeking sirno
Ojo tangi nggonmu guling…
Awas jo ngetoro
Aku lagi bang wingo wingo
Jin setan kang tak utusi
Dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet “
Kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kurang lebih begini :
” Menjelang malam, dirimu akan lenyap…
Jangan bangun dari tempat tidurmu
Awas jangan menampakkan diri
Aku sedang dalam kemarahan besar
Jin dan setan yang kuperintah
Menjadi perantara
Untuk mencabut nyawamu “
Setelah lagu Lingsir Wengi ini digunakan  sebagai lagu latar dari film Kuntilanak Indonesia membuat maknanya menjadi salah arti.
Sehingga membuat para pendengar lagu tersebut menjadi ketakutan karena akan kedatangan makhluk gaib ketika mendengar lagu ini.
Padahal dulunya, lagu Lingsir Wengi ini biasa dinyanyikan oleh ibu-ibu untuk menidurkan anaknya di kala malam yang sunyi, yang berfungsi agar si anak diberikan perlindungan oleh Tuhan yang Maha Pelindung.
Tak heran lagu ini pun memiliki nama lain yaitu
kidung Rumekso Ing Wengi.
Maka intinya, lagu Lingsir Wengi itu bukanlah lagu pemanggil makhluk ghaib, setan, ataupun kuntilanak, melainkan lagu yang berisi pesan tersirat untuk kebaikan.
Yang penasaran , silahkan download lagu lingsir wengi.mp3
Jadi inti dari artikel ini adalah bahwa apapun pikiran kita, jika kita berpikir positif, maka akan positif pula yang kita dapatkan. Begitupun sebaliknya…

Hutan Pinus Imogiri Bantul langsung menjadi gambar paling panas di situs 9GAG

GRC – Hutan Pinus Imogiri Bantul langsung menjadi gambar paling panas di situs 9GAG (13/5). Dalam foto yang telah dikomentari 1.927 orang tersebut rata-rata takjub dengan desain panggung terbuka di Hutan Pinus Imogiri Bantul Yogyakarta itu. Hingga artikel ini ditulis, foto tersebut sudah mendapatkan poin dari pembaca lebih dari 6.844 poin.
Dalam postingan tersebut tertulis ‘What band/singer would be suitable to have a concert there?’ (Siapa band/penyanyi yang cocok untuk konser di situ). Sontak pertanyaan ini mendapatkan jawaban-jawaban yang mengocok perut. Sayangnya postingan tersebut tidak mencantumkan lokasi Hutan Pinus Imogiri Bantul, Yogyakarta. Padahal bisa menjadi salah satu promosi pesona Indonesia di media sosial 9GAG.com.
Beberapa jawaban menyaranakan nama atau penyanyi seperti Justin Timber-lake, Green Day, hingga Linkin Log Park yang merupakan pelesetan dari Linkin Park.
Hutan Pinus Imogiri Bantul
Screen shot dari 9GAG.com
Hutan Pinus Imogiri Bantul merupakan salah satu hutan pinus alternatif selain hutan pinus top selfie Magelang. Lokasi hutan pinus Imogiri Bantul ini memang berdekatan dengan tempat wisata seperti perkebunan Mangunan hingga area makan raja-raja kesultanan Mataram Yogyakarta.
Huta Pinus Imogiri Bantul ini merupakan area terbuka yang sangat menawan. Pohon-pohon tinggi yang menjulang akan menjadi pesona tersendiri bagi pasangan untuk melakukan selfie romantis di Hutan Selfie Imogiri Bantul.
Hutan Pinus Imogiri juga menjadi salah satu destinasi para pesepeda dari Yogyakarta. Tak berbeda jauh dengan lokasi Tebing Keraton Bandung yang kerap menjadi tempat berkumpulnya para penggemar hobi sepeda gunung. Jalurnya yang mendaki akan menjadi tantangan sendiri bagi para pesepeda.
Yogyakarta memang kini tengah hits setelah penayangan film Ada Apa Dengan Cinta 2. Bahkan para penonton penasaran dengan tempat-tempat syuting AADC 2 di sekitar Yogyakarta. Salah satu yang banyak dikunjungi diantaranya adalah Punthuk Setumbu dan Gereja Ayam di Magelang, Jawa Tengah.
Meskipun di kenal dengan Gereja Ayam, menurut warga sekitar, tempat itu sebenarnya bernama Bukit Rema. Dan bangunan yang mirip dengan ayam tersebut bukanlah ayam, melainkan merpati. Namun wisatawan sudah terlanjur mengenalnya dengan Gereja Ayam.
Hutan Pinus Imogiri Bantul ini sudah tersedia fasilitas toilet umum. Bahkan juga sudah dibangun gardu pandang di atas pohon. Hati-hati dan bersabar utuk antre, karena kapasitas gardu pandang di Hutan Pinus Imogiri Bantul ini sangat terbatas. Utamakan keselamatan dan jangan terlalu nafsu ingin mendapatkan spot selfie paling menarik.
Tidak perlu bingung jika sudah masuk waktu salat bagi traveler muslim dan backpacker muslim. Karena sudah dibangun musholla kecil untuk menampung para wisatawan yang hendak menjalankan ibadah salat di area wisata Hutan Pinus Imogiri Bantul.
Hutan Pinus Imogiri Bantul 7
Sumber Instagram
Jarak dari pusat kota Yogyakarta sekitar 23 kilometer. Lokasi Hutan Pinus Imogiri Bantul ini bisa ditempuh selama kurang lebih 60 menit dengan menggunakan kendaraan bermotor dari pusat kota.
Selain puncak Kalibiru di Kulonprogo, tak jauh dari Hutan Pinus Imogiri Bantul ini juga terdapat kawasan wisata puncak Becici yang memiliki gardu pandang instagramable. Jangan lewatkan untuk mengunjungi puncak Becici setelah berkunjung ke Hutan Pinus Imogiri Bantul Yogyakarta.

Akses Jalan Menuju Hutan Pinus Imogiri Bantul Yogyakarta

Hutan pinus Imogiri Bantul memang sangat tinggi sehingga membentuk seperti kanopi alami. Saat berada di bawah pepohonan hutan pinus ini, berkas cahaya yang masuk akan terlihat sangat indah terutama disaat pagi hari. Tak heran jika hutan pinus Imogiri Bantul ini menjadi salah satu destinasi wisata populer di Yogyakarta.
Hutan Pinus Imogiri Bantul ini berada di Desa Mangunan, Dlingo, Bantul, Yogyakarta. Hutan ini konon awalnya merupakan tanah tandus yang tak memiliki kehidupan. Hingga akhirnya mengalami penghijauan dengan ditanami pohon pinus. Kawasan hutan pinus yang indah ini merupakan kawasan yang dikelola oleh pengelola hutan Mangunan. Namun secara administratif kawasan hutan pinus Imogiri Bantul ini masih dalam tataran wilayan Imogiri.
Hutan Pinus Imogiri Bantul 5
Sumber Instagram
Cara menuju hutan pinus Imogiri Bantul Yogyakarta tidak terlalu sulit. Lokasinya berada di bagian selatan Yogyakarta. Cara yang paling mudah adalah dengan menyusuri jalan Imogiri Timur. Dengan menelusuri jalan menuju makam raja Imogiri Bantul.
Sebelum mencapai makan Imogiri Bantul terdapat sebuah pertigaan menuju arah Mangunan. Jalur yang dilalui akan terbelah ke dua tujuan, salah satunya adalah kebun buah Mangunan dan hutan pinus Imogiri Bantul. Akses jalan sudah cukup bagus namun sangat disarankan menggunakan kendaraan tinggi karena medan jalan yang cukup menanjak.

Keunikan Hutan Pinus Imogiri Bantul

Kawasan hutan pinus ini memang kerap dijadikan sebagai tempat wisata anak muda. Tak heran jika kawasan ini sangat dikenal di sosial media seperti Instagram. Apalagi ditambah dengan dibangunnya panggung terbuka yang bisa digunakan untuk ruang teater, sastra, hingga ruang pertunjukan musik di area terbuka yang sejuk.
Panggung dan bangku-bangku penonton didesain setengah lingkaran. Semua fokus mengarahkan bangku-bangku pada panggung. Bahan bangku dan panggung semua diambil dari kayu pohon yang masih terlihat bentuk aslinya. Inilah yang menjadikan kawasan panggung ruang terbuka hutan Imogiri Bantul Yogyakarta menjadi unik dan menarik.
Hutan Pinus Imogiri Bantul 4
Sumber Instagram
Selain kerap dijadikan sebagai salah satu destinasi anak muda, kawasan hutan pinus Imogiri Bantul ini juga tak pernah luput dari lokasi pemotretan pre-wedding hingga video klip iklan. Bahkan beberapa orang menyebutnya merupakan tempat syuting film romantis Twilight.

Waktu Terbaik Mengunjungi Hutan Pinus Imogiri Bantul Yogyakarta

Destinasi wisata yang menarik akan menjadi magnet bagi para traveler dan backpacker. Jadi, waktu paling tepat untuk mengunjungi destinasi wisata yang indah ini adalah saat weekdays. Jika baru bisa berkunjung saat weekend, datanglah lebih awal pagi-pagi sekali agar bisa benar-benar mengeksplorasi lebih banyak sudut untuk selfie atau foto-foto keindahan alam hutan pinus Imogiri Bantul saat mentari baru muncul.
Hutan Pinus Imogiri Bantul 2
Sumber Instagram
Golden time untuk mengungjungi Hutan Selfie Pinus Imogiri Bantul ini sekitar pukul 06.00 – 10.00 WIB atau pukul 15.00-18.00 WIB. Tak salah juga jika datang pada siang hari, apalagi dari hutan pinus Imogiri ini juga tidak terlalu jauh dengan destinasi wisata menarik lainnya di Imogiri, Bantul. Diantaranya kebun buah Mangunan dan Puncak Becici yang bisa dijadikan salah satu destinasi selfie terbaik di Bantul Yogyakarta.

Tips Wisata di Hutan Pinus Imogiri Bantul Yogyakarta

Ada baiknya menggunakan kendaraan pribadi. Jika ingin benar-benar memudahkan tentu disarankan menggunakan kendaraan roda dua. Namun harus hati-hati saat musim hujan karena jalan akan cukup licin terutama saat guyuran hujan. Begitu juga kondisi lokasi wisata akan sedikit berkabut sehingga mengurangi jarak pandang.
Jika menggunakan kendaraan roda empat, gunakan kendaran yang cukup tinggi dan mampu menanjak dengan baik. Medan jalan cukup terjal dan mendaki. Usahakan dikemudikan oleh orang yang sudah berpengalaman. Pastikan kendaraan diparkir dengan aman dan jangan sekali-kali meninggalkan barang berharga di kendaraan.

Meskipun lokasi wisata ini bebas dikunjungi bukan berarti tanpa aturan. Harap tidak membuang puntung rokok sembarangan karena bara api rokok bisa menyulut kebakaran di hutan pinus Imogiri Bantul. Buang sampah pada tempatnya dan berlakulah sopan. Hutan Pinus Imogiri ini bukan tempat untuk berbuat asusila atau perbuatan amoral remaja. Perhatikan norma dan tata krama yang dijunjung di Imogiri. Apalagi letaknya tidak jauh dari makam Raja Mataram yang disakralkan oleh warga Yogyakarta.
Jika ingin membawa bekal makanan, perhatikan untuk tidak membungkus dengan kertas nasi atau plastik. Usahakan membungkus makanan dengan tempat makan yang tidak menimbulkan sampah. Akan sangat lebih bijak lagi jika tidak membuang sampah apapun di area wisata huntan pinus Imogiri Bantul.
Hutan Pinus Imogiri Bantul 6
Sumber Instagram

Tiket Masuk Hutan Pinus Imogiri Bantul

Tarif masuk belum diberlakukan di hutan pinus Imogiri Bantul. Bahkan tidak ada retribusi untuk penggunaan kamera DSLR sekalipun. Namun untuk izin syuting dan keramaian harus ada izin dari pengelola dan aparat desa setempat.
Retribusi yang dipungut oleh pengelola hanyalah biaya parkir yang sangat terjangkau sekali. Untuk parkir motor hanya dipungut Rp 3.000 saja, sedangkan untuk biaya parkir mobil hanya dipungut Rp. 10.000 saja. Sangat murah mengingat belum ada tiket retribusi yang dikenakan bagi pengunjung yang datang ke Hutan Pinus Imogiri Bantul ini. Untuk parkir bus dipatok Rp. 20.000. Sedangkan untuk izin foto pre-wedding dipatok dengan harga Rp. 50.000.

Tak Layak Dicontoh, Traveler Alay Kerap Merusak Fasilitas Wisata dan Keindahan Alam

Rasa prihatin tak bisa disembunyikan jika melihat jejak-jejak vandalisme di Hutan Pinus Imogiri Bantul ini. Beberapa coretan terlihat di papan-papan informasi yang dipasang di sektiar area Hutan Pinus Imogiri Bantul ini. Apalagi dengan kata-kata kurang pantas. Hal seperti ini rasanya mustahil dilakukan oleh warga sekitar.
Kelakuan traveler alay makin hari memang makin memprihatinkan. Beberapa kerusakan kulit pohon yang dikelupas sengaja untuk mengukir nama pasangan alay masih kerap ditemukan. Please dong, apa kalian tidak bisa mengukirnya di hati kalian saja? Jangan sampai alam juga tahu jika kalian sedang dimabuk asmara. Soalnya sayang juga jika hubungan kalian putus dan memorinya malah menjadi bukti kerusakan yang kalian lakukan!
Tingkat kesadaran traveler atau wisatawan lokal memang masih perlu ditingkatkan. Hutan Pinus Imogiri Bantul ini juga masih kerap ditemukan sampah tissue bekas. Padahal di beberapa sudut sudah disediakan tempat sampah yang rasanya sudah cukup memadai untuk kebutuhan wisatawan yang datang. Jadilah traveler yang bijak. Jika ada traveler lain yang melakukan tindakan tidak terpuji, tegurlah dengan santun dan diingatkan. Agar kelestarian serta kebersihan hutan pinus Imogiri Bantul ini tetap terjaga.