GRC - Kenal dengan Alex Salvini? Di kalangan pecinta off road Indonesia, nama Alex Salvini memang kurang begitu kenal kalau dibandingkan dengan Graham Jarvis, Jonny Walker, Alfredo Gomez, atau Wade Young. Hal itu memang wajar mas bro, karena mereka bermain di liga yang berbeda. Graham Jarvis, Jonny Walker, dan Wade Young bertarung di kompetisi extreme enduro, sementara Alex Salvini merupakan pembalap di kompetisi EnduroGP. Yups, Salvini membalap untuk brand motor off road asal Italia, Beta Motorcycles. Di EnduroGP, dia biasa mengendarai motor enduro 4T. Menariknya, beberapa waktu yang lalu dia mengikuti kompetisi extreme enduro di Italia yang bertajuk “The Wall Extreme Enduro 2016” dengan menggunakan motor enduro 2T!! Bisa dibilang ini adalah kejadian langka dan mungkin untuk pertama kalinya dia terlihat ikut kompetisi menggunakan motor 2T…
Menurut cerita Alex Salvini seperti yang dilansir oleh Enduro21.com, dia pertama kali membalap dengan motor 2T pada tahun 2006. Ketika itu dia menggunakan motor Suzuki RM250 di ajang balap Supercross. Kemudian Alex Salvini menandatangani kontrak sebagai pembalap Beta Motorcycles, dan selain mendapatkan motor enduro 4T, dia juga mendapatkan motor enduro 2T, yaitu Beta RR 2T 300. “Ini motor yang bagus (Beta RR 2T 300). Aku memilikinya di rumah dan biasanya menggunakan motor ini untuk balap motocross. Aku sangat menikmati riding dengan motor 2T untuk meningkatkan agresi dan kecepatanku,” tuturnya.
Pada dasarnya motor 2T yang digunakan oleh Alex Salvini adalah Beta RR 2T 300 Racing. Tentu saja spesifikasi Beta RR 2T 300 Racing lebih tinggi dibandingkan dengan Beta RR 2T varian standar. Untuk mengikuti The Wall Extreme Enduro 2016, pastinya motor milik Alex Salvini tidak akan dibiarkan standar. Dia melakukan sejumlah setup agar motor sesuai dengan karakternya, dan yang pertama disentuh adalah bagian suspensi. Rupanya Alex Salvini membuat suspensi menjadi lebih keras dibandingkan dengan settingan standar. Dia beralasan suspensi yang lebih keras cocok dengan gaya riding-nya lantaran memungkinkan bagian belakang motor bisa lebih banyak bergerak.
Bagian lain yang mendapatkan sentuhan modifikasi adalah silinder dan kepala silinder untuk meningkatkan power di berbagai putaran mesin. Dalam melakukan ubahan ini Alex Salvini juga menyesuaikan dengan mapping CDI yang berbeda. Imbas dari ubahan yang dilakukan di sektor mesin, Beta RR 2T 300 Racing milik Alex Salvini mengalami peningkatan tenaga sebesar 2HP dan torsinya tentu saja juga lebih besar. Memang kenaikan ini tidaklah massive, namun throttle lebih linear dan lebih responsif. Satu hal yang unik, knalpot motor ini dibiarkan standar… Monggo lihat daftar ubahan pada motor Beta RR 2T 300 Racing milik Alex Salvini berikut:
- Suspensi standar buatan Sachs, hanya settingannya dibuat lebih keras dibandingkan dengan settingan standar.
- Silinder, kepala silinder, dan mapping CDI diubah, membuat power naik 2HP dan torsi juga mengalami kenaikan.
- Muffler dibiarkan standar.
- Sprocket standar diganti dengan merk ZF berukuran 13T/49T dan rantai memakai DID Gold O-Ring.
- Foot pegs dimundurkan 5 cm untuk memberikan kenyamanan kepada Alex Salvini yang memiliki tubuh sangat tinggi.
- Handlebar menggunakan merek Reikon dengan settingan tinggi.
- Busa jok ditambah ketebalannya setinggi 3 cm untuk menyesuaikan terhadap tinggi tubuh Alex Salvini.
- Menggunakan ban Metzeler 6-Days Extreme.
- Triple clamps dari Geco.
- Disc brake buatan Galfer.
Lalu, bagaimana performa Alex Salvini menggunakan motor Beta RR 2T 300 Racing di The Wall Extreme Enduro 2016? Awalnya performa Alex Salvini cukup baik. Bahkan di prologue berhasil menang atau menjadi rider tercepat. Sayangnya pada malam hari ketika extreme test Alex Salvini mengalami kecelakaan hebat, membuat peluangnya menjuarai The Wall Extreme Enduro 2016 menjadi sirna. “Kami menghabiskan beberapa waktu di The Wall untuk menemukan settingan suspensi yang tepat pada pagi hari. Ketika balap dimulai, aku mendapatkan feeling yang bagus pada motor 2T. Memenangkan sesi prologue pagi hari menjadi bukti aku bisa kompetitif dengan motor 2T. Sayangnya crash hebat pada extreme test di malam hari mengurangi seluruh peluang untuk mendapatkan hasil bagus di The Wall,” kata Alex.
Sumber: Enduro21.com
No comments:
Post a Comment