GRC - Gebrakan Bajaj dengan masuk kembali ke pasar bisnis roda dua di Indonesia patut dicermati oleh brand-brand asal Jepang. Kenapa? Karena Bajaj masuk dengan tidak membawa produk Pulsar series yang selama ini menjadi tulang punggung penjualan, tetapi dengan mendorong brand KTM untuk bisa lebih berkembang lagi di Indonesia. Bukan rahasia lagi, Bajaj memiliki saham sekitar 47-48 persen di KTM Austria. Tentu saja Bajaj juga memiliki andil dalam mengembangkan KTM, termasuk dalam operasi KTM di Indonesia. Kalau mas bro masih berharap akan ada Bajaj Pulsar series dijual di Indonesia tentu harus gigit jari…
Langkah mencengangkan kolaborasi KTM-Bajaj kali ini adalah dengan rencananya membangun pabrik di Indonesia. Sejumlah produk akan dirakit secara lokal di Indonesia, tidak diimpor secara utuh, sehingga diharapkan bisa memangkas harga jual produk sangat signifikan. Informasi dari sumber internal KTM Indonesia mengatakan bahwa pembangunan pabrik baru akan selesai dalam waktu tiga tahun mendatang. Namun, pemangkasan harga sudah berlaku mulai hari ini, Kamis, 11 Agustus 2016, bertepatan dengan hari pertama Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016. Artinya, kolaborasi KTM-Bajaj rela memberikan subsidi terlebih dahulu dengan menjual produk CBU seharga produk CKD sampai proses pembangunan pabrik selesai.
Produk-produk yang mendapatkan pemangkasan harga antara lain KTM Duke 200, KTM RC 200, KTM Duke 250 dan KTM RC 250. KTM Duke/RC 200 yang awalnya dijual di angka Rp 52-58 jutaan dipangkas menjadi Rp 30 jutaan, sedangkan KTM Duke/RC 250 yang sebelumnya dihargai Rp 67-74 jutaan diturunkan menjadi Rp 40 jutaan. Penurunan harga ini amatlah sangat signifikan, membuat para penggemar otomotif roda dua heboh. Kenapa?
Nama besar KTM nggak perlu diragukan lagi di kancah global. KTM dikenal sebagai produsen motor off road yang handal, kerap menang di berbagai kejuaraan motocross dunia, langganan menang di kejuaraan enduro hingga extreme enduro, penguasa Dakar Rally dalam satu dekade terakhir, memiliki tim Moto3 yang sangat diperhitungkan, dan mulai tahun 2017 akan ikut serta dalam ajang Moto2 & MotoGP!! Itu belum termasuk produknya sendiri (KTM Duke/RC series) yang memiliki desain, spesifikasi, dan fitur sangat menggetarkan hati. Siapa yang nggak kepincut dengan produk brand global, moge look, fitur melimpah, part mentereng, spesifikasi tertinggi di kelasnya, dan dikombinasikan dengan harga murah???
Namun, dari empat produk yang diproyeksikan dengan bandrol murah (Duke 200, RC 200, Duke 250, RC 250), peluang untuk sukses justru datang dari varian 200 cc, yaitu Duke 200 dan RC 200. Dengan bandrol Rp 30 jutaan, Duke 200 dan RC 200 hanya akan bersaing dengan motor sport 150 cc brand Jepang seperti Yamaha Xabre, Yamaha YZF-R15, dan Honda CBR150R. Mereka berada di rentang harga yang sama, tapi fitur dan spesifikasi yang dimiliki oleh Duke 200 dan RC 200 jauh lebih unggul. Ambil contoh, Duke/RC 200 menggunakan suspensi upside down 43 mm buatan WP Suspension, frame trellis, ban lebih gambot, desain swing arm ciamik, power mencapai 25 HP, dan desain motor secara keseluruhan juga sangat keren!! Jelas di sini motor 150 cc brand Jepang terlihat sangat inferior dalam rentang harga setara… Bukan nggak mungkin kalau dikemas dengan cara yang tepat KTM Duke/RC 200 bisa booming di pasaran mas bro!!
Bagaimana dengan kelas 250 cc? Di sinilah kesetiaan konsumen Indonesia terhadap motor dua silinder diuji. Selama ini motor 250 cc satu silinder di Indonesia nggak ada yang cukup sukses. Penjualan Honda CBR250R melempem, Kawasaki Ninja RR Mono dan Kawasaki Z250SL pun nggak bisa mendulang penjualan yang baik. Di lain pihak, penjualan motor 250 cc dua silinder laris-manis. Konsumen seolah nggak terlalu mikirin harga yang lebih mahal, yang penting bisa mendapatkan motor dengan power lebih besar dan suaranya lebih merdu… Titik!! Saya cukup penasaran, apakah nama besar KTM, desain keren, part mentereng, performa nggak kalah dengan dua silinder, dan harga murah KTM Duke/RC 250 bisa menggoda konsumen di segmen ini? Apalagi sekarang harga motor 250 cc dua silinder menjadi semakin mahal!
Meskipun kolaborasi KTM-Bajaj memiliki masa depan yang cerah melalui lineup KTM Duke dan RC 200/250, namun kolaborasi KTM-Bajaj masih memiliki banyak PR. Mereka nggak boleh mengurangi kualitas kalau nanti sudah diproduksi secara CKD di Indonesia, berbagai masalah rewelnya Duke dan RC 200/250 seperti overheat mesti diatasi dengan baik, dan yang nggak kalah penting KTM Indonesia juga harus segera membangun jaringan 3S yang luas. Sulit menjual produk dalam jumlah banyak kalau jaringan 3S masih sedikit seperti sekarang. Monggo komentarnya mas bro!
No comments:
Post a Comment