GRC - PT Penta Jaya Laju Motor (PJLM), distributor resmi street bike KTM sub 400 cc yang sudah ditunjuk oleh join venture KTM-Bajaj, telah menurunkan harga jual KTM Duke dan RC 200/250/390 hingga 40 persen. Kini harga street bike sub 400 cc dari KTM tersebut menjadi jauh lebih terjangkau kalau dibandingkan dengan harga sebelumnya. Hal itu bisa dilakukan karena PT PJLM bisa memangkas rantai distribusi produk. Kalau sebelumnya KTM Duke/RC sub 400 cc diimpor utuh (CBU) dari Austria, padahal produk dibuat di India, sekarang PT PJLM bisa langsung mendatangkannya dari India. Apalagi antara Indonesia dan India terdapat perjanjian dagang yang membuat bea masuk impor menjadi lebih rendah.
- KTM Duke 200 – Rp 33.000.000
- KTM RC 200 – Rp 37.000.000
- KTM Duke 250 – Rp 44.000.000
- KTM RC 250 – Rp 48.000.000
- KTM RC 390 – Rp 99.000.000
Mungkin mas bro yang tertarik meminang KTM Duke/RC sub 400 cc ini banyak yang bertanya-tanya, apakah penurunan harga produk juga diikuti dengan penurunan harga spare parts? Bukan rahasia lagi kalau KTM merupakan brand yang berasal dari Austria (Eropa), dan pada umumnya harga spare parts motor Eropa bikin pusing kepala. Daripada penasaran, saya langsung menanyakan hal ini kepada Pak Kristianto Goenadi selaku Presiden Direktur PT Penta Jaya Laju Motor pada saat press conference di GIIAS 2016, Senin (15/8/2016) lalu. Berikut penuturan dari Pak Kris:
Spare parts kita turunkan. Karena tadi, ini kan struktur pengambilan (motor dan spare parts) berubah. Kalau dulu parts sebagian dari India, sebagian dari luar. Dari Austria juga ada, kayak KTM Power Parts itu dari Austria. Itu tapi semua parts di pull ke Austria (di manapun negara pembuatnya). Meskipun dibuat di India, itu harus ke Austria dulu. Di Austria baru di-repackaging terus dikirim ke kita (Indonesia). Sekarang bisa langsung ambil dari India.
Nah, lumayan gamblang kan mas bro… Sekarang rantai distribusi motor maupun spare parts KTM nggak perlu muter-muter lagi. Lha dulu produk dan spare parts yang kebanyakan diproduksi di India mesti dikirim ke Austria dulu untuk dilakukan repackaging, baru dikirim ke Indonesia. Pantes harganya mahaaaaal… Apalagi antara Indonesia dan Austria nggak punya perjanjian dagang. Tentu saja membuat produk impor dari Austria dikenakan bea masuk impor full 100 persen alias nggak ada potongan.
No comments:
Post a Comment