GRC - Belakangan ini motor-motor yang berbau klasik sedang sangat digandrungi. Coba saja lihat, motor dengan tipe scrambler sangat laris-manis di pasaran meskipun harganya lumayan mahal. Belum lagi para builder modifikasi yang nggak pernah sepi orderan untuk membuat motor bertipe klasik. Ternyata demam motor klasik juga menjalar pada motor trail mas bro. Nggak heran kalau motor trail klasik seperti Suzuki TS125 dalam kondisi mulus harganya nggak karuan, bisa mencapai lebih dari Rp 20 juta. Bagi yang punya Suzuki TS125 dalam kondisi usang atau butut pun berusaha melakukan restorasi pada motornya agar terlihat cantik.
Bagaimana dengan pabrikan? Pabrikan motor ternyata juga nggak mau ketinggalan mas bro. Yamaha misalnya, sudah terang-terangan akan mengihidupkan kembali klan DT series. Target pertama yang bakal dihidupkan adalah Yamaha DT400. Tidak menggunakan mesin 2-stroke seperti Yamaha DT400 pada jaman dulu tentunya, melainkan menggunakan mesin 4-stroke milik Yamaha SR400 yang tergolong sederhana, low cost, dan low maintenance, meskipun tenaga yang dikeluarkan nggak bisa dibilang besar untuk motor 400 cc, yaitu cuma 23 HP. Rencananya Yamaha DT400 bakal masuk ke dalam lineup Yamaha Sport Heritage menyusul Yamaha XSR700 dan Yamaha XSR900.
Sebenarnya pabrikan lain juga bisa mengikuti tren ini dengan memproduksi ataupun memasukkan varian motor trail klasik ke Indonesia. Kawasaki Motor Indonesia (KMI) yang kini sudah menguasai pasar motor trail, baik 150 cc maupun 250 cc, bisa juga menjual varian trail klasik. Memang Kawasaki punya? Ada mas bro. Untuk produk global, Kawasaki sudah memiliki motor trail klasik Kawasaki Stockman 250. Desain motor ini memang jadul banget. Mulai dari tangki, lampu depan, front fender, rear fender, hingga tail light, semuanya mengesankan unsur klasik. Ditambah lagi engine guard, bracket di ujung belakang jok, dan bracket di atas lampu utama yang terpasang semakin menambah kesan jadul!
Selain itu, berbagai fitur yang disematkan kepada Kawasaki Stockman 250 juga tergolong sederhana, seperti mesin berkapasitas 249 cc, DOHC, 4-stroke, 4-valve, dengan sistem pembakaran karburator dan masih mengandalkan pendingin udara. Tapi jangan salah, mesin ini mampu memuntahkan tenaga mencapai 26 HP. Suspensi depannya pun masih mengandalkan model teleskopik. Kawasaki Stockman 250 tentu saja berbeda dibandingkan dengan Kawasaki KLX250S yang sudah dipasarkan oleh KMI dengan berbagai fitur modern, di antaranya mesin dengan pendingin radiator dan menggunakan sistem pembakaran injeksi, suspensi depan upside down, dan panel speedometer yang sudah digital.
Kalau mau melengkapi lineup dengan varian klasik, nggak ada salahnya kalau KMI ikut memasarkan Kawasaki Stockman 250. Motor ini bisa menjadi teman bagi Kawasaki Estrella yang sudah lebih dahulu dipasarkan oleh KMI. Apalagi KMI juga dikabarkan akan memasukkan motor klasik lainnya, Kawasaki W800. Cocok banget deh, di tipe street classic ada Kawasaki Estrella dan Kawasaki W800, sedangkan di trail classic ada Kawasaki Stockman 250.
Terus gimana dengan harganya mas bro kalau masuk ke Indonesia? Di Australia, Kawasaki Stockman 250 dijual dengan harga AUD 6.199 atau kurang lebih sekitar Rp 61 jutaan, sementara di Selandia Baru dijual dengan harga sekitar NZD 6.489 atau Rp 63 jutaan. Seandainya dimasukkan ke Indonesia, KMI bisa memasang harga di rentang yang sama. Kalau perlu disamain atau sedikit lebih mahal dari Kawasaki KLX250S yang sekarang dipatok di angka Rp 62,6 jutaan. Toh dipatok dengan harga murah pun nggak bisa menjual dalam kuantitas banyak. Mungkin kalau Kawasaki Stockman 250 dijual di Indonesia, bakal menjadi buruan para kolektor!
No comments:
Post a Comment