Sunday, March 27, 2016

Kawasaki D’Tracker 250 Versus KTM Duke 250, Untuk Harian

Kawasaki-DTracker-X-250-001
GRC - Keduanya memiliki desain yang bagus walaupun secara karakter lumayan berbeda. Kawasaki D’Tracker 250 mengusung gaya khas supermoto, tinggi, dan ramping. Karakter Kawasaki D’Tracker 250 ini bisa dikatakan sama persis dengan motor trail Kawasaki KLX250S. Bedanya, Kawasaki D’Tracker 250 menggunakan ban aspal dengan kombinasi ukuran 17-17 inch, sedangkan Kawasaki KLX250 menggunakan ban dual purpose dengan kombinasi ukuran 18-21 inch.
Riding dengan Kawasaki D’Tracker 250 tergolong asyik untuk penggunaan sehari-hari karena riding position tegak khas motor trail nggak membuat badan cepat pegal. Power dan torsinya memang nggak begitu besar, tapi sudah lebih dari cukup lah untuk riding harian. Buat stop and go mantep banget, dan buat ngacir di atas 120 km/jam pun bisa! Menurut spesifikasinya, Kawasaki D’Tracker 250 punya power 24 HP/9.000 rpm dan torsi 21 Nm/7.000 rpm. Salah satu bagian yang paling istimewa dari Kawasaki D’Tracker 250 adalah suspensi. Karena mengambil platform yang sama dari motor trail, suspensi Kawasaki D’Tracker 250 sangat nyaman buat melibas jalanan rusak sekalipun. Asli mentul-mentul buat menghajar jalanan berlubang. Tapi tetap ada kelemahannya mas bro, jok Kawasaki D’Tracker 250 itu juga khas motor trail yang sempit. Jadi jangan heran kalau riding lama-lama dengan motor ini bakal membuat bokong panas.
Bagaimana dengan KTM Duke 250? KTM Duke 250 merupakan naked sport yang cenderung memiliki gaya streetfighter. Desainnya bisa dibilang nggak biasa, nggak pasaran, dan sangat garang. Apalagi kaki-kaki yang dipasangkan pada KTM Duke 250 tergolong gambot, kombinasi velg berdiameter 17-17 inch lengkap dengan ban tapak lebar membuat motor ini seperti moge. Mau dijejerin sama motor dengan kapasitas mesin 500 cc atau 650 cc? Dijamin nggak jomplang sama sekali mas bro!
Terus terang saya belum pernah mencoba KTM Duke 250, jadi nggak bisa komentar banyak mengenai performanya. Kalau spesifikasi di atas kertas sih jelas, KTM Duke 250 jauh lebih unggul dibandingkan dengan Kawasaki D’Tracker 250. KTM Duke 250 punya power 31 HP/9.000 rpm dan torsi maksimal 24 Nm/7.250 rpm. Tapi untungnya saya pernah nyobain KTM Duke 200 yang wujud dan dimensinya sama dengan KTM Duke 250. Walaupun nyobainnya cuma sekilas aja. Riding position KTM Duke 200/250 cenderung lebih nunduk dibandingkan dengan Kawasaki D’Tracker 250, meskipun masih tergolong rileks. Berkebalikan dengan Kawasaki D’Tracker 250 yang punya jok sempit, KTM Duke 200/250 memiliki jok yang lebar dan empuk. Jok model seperti ini tentu lebih nyaman dipakai riding dalam jangka waktu lama. Kelebihan lain KTM Duke 250 juga terletak pada kapasitas tangki bahan bakar yang lebih besar.
Lalu, mana yang sebaiknya dipilih untuk penggunaan harian? Baik Kawasaki D’Tracker 250 maupun KTM Duke 250 tergolong sebagai motor 250 cc premium yang harganya cukup tinggi. Kawasaki D’Tracker 250 dibandrol dengan harga Rp 63 jutaan, sedangkan KTM Duke 250 harganya Rp 67 jutaan kalau saya nggak salah. Untuk penggunana harian sebaiknya dilihat juga karakter jalan yang dilewati, lebih banyak berlubang atau nggak. Kalau banyak jalan rusak dan berlubang, Kawasaki D’Tracker 250 cenderung lebih nyaman. Sebaliknya, kalau jalanan lebih banyak mulusnya, memilih KTM Duke 250 tidaklah salah. Oh ya, jika sering riding jarak jauh, jok KTM Duke 250 masih lebih nyaman ketimbang Kawasaki D’Tracker 250. Tapi dalam membeli kendaraan harian perlu dipertimbangkan juga jaringan 3S (sales, service, spare parts). Di bagian jaringan 3S ini Kawasaki masih lebih unggul daripada KTM.

No comments:

Post a Comment