GRC - Mas bro, dalam waktu beberapa tahun belakangan ini penggemar motor trail bisa dikatakan cukup meledak. Namun, permintaan yang tinggi itu tidak dibarengi dengan banyaknya varian produk. Untuk motor trail entry level (150-200 cc), hanya ada beberapa pabrikan yang mengisinya. Malah dari pabrikan Jepang hanya ada Kawasaki, selebihnya pasar ini diisi oleh brand-brand lokal seperti Viar, Gazgas, Happy, dan mungkin masih ada beberapa brand lainnya.
Dua motor trail entry level yang tergolong paling laris manis di pasaran adalah Kawasaki KLX150 dan Viar Cross X 200. Banyak yang bertanya-tanya mengenai perbandingan antara kedua motor ini. Kebetulan saya saat ini masih menggunakan Kawasaki KLX150L, pernah mencoba Kawasaki KLX150 BF (model terbaru), dan pernah memakai Viar Cross X 200 SE dalam waktu yang lumayan lama sekitar empat bulan. Jadi paling nggak sudah memiliki gambaran yang cukup jelas mengenai perbandingan antara produk dari brand Jepang dan brand lokal itu. Mungkin banyak yang bilang perbandingan antara kedua produk itu nggak apple-to-apple karena berbeda kubikasi mesin. Tapi tak apalah, toh Kawasaki KLX150 walaupun punya kapasitas mesin lebih rendah tapi harganya jauh lebih mahal dibandingkan dengan Viar Cross X 200 yang mesinnya lebih besar.
Untuk membandingkannya cukup mudah sih sebenarnya. Toh saya selama ini menggunakan Kawasaki KLX150L dan pernah nunggang Viar Cross X 200 SE juga dalam waktu yang lama. Meskipun sekarang Kawasaki KLX150L sudah disuntik mati dan digantikan oleh Kawasaki KLX150 BF, sedangkan Viar Cross X 200 SE juga sudah digantikan oleh Viar Cross X 200 GT, tapi penilaian perbandingan masih sangat bisa dijadikan pedoman sebelum membeli antara kedua produk itu. Toh dari Kawasaki KLX150L ke Kawasaki KLX150 BF hanya mengalami perubahan di bagian body sehingga desain tampak lebih fresh, ditambah dengan suspensi upside down. Mesin dan sasis Kawasaki KLX150 BF masih sama persis dengan Kawasaki KLX150L. Viar Cross X 200 GT malah cuma berubah nama dan berubah warna saja dibandingkan dengan Viar Cross X 200 SE.
Desain
Permasalahan desain ini saya nggak bisa bilang banyak karena sangat subjektif. Baik Kawasaki KLX150L maupun Viar Cross X 200 SE sama-sama menarik. Keduanya menggunakan ban dengan ukuran 18 inch di belakang dan 21 inch di bagian depan sehingga tampak jangkung. Mungkin yang membuat sedikit jomplang ada ada suspensi depan, di mana Kawasaki KLX150L masih menggunakan model teleskopik, sementara Viar Cross X 200 SE sudah mengandalkan suspensi upside down. Ini yang membuat penampilan Kawasaki KLX150L sedikit kalah dibandingkan dengan Viar Cross X 200 SE, walaupun kenyataannya di pasaran sekarang sudah ada Kawasaki KLX150 BF yang juga mengaplikasikan suspensi upside down.
Built Quality
Nggak bisa dipungkiri, ada perbedaan yang cukup timpang mengenai built quality antara pabrikan Jepang dan pabrikan lokal. Built quality Kawasaki KLX150L tentu saja lebih unggul dibandingkan dengan Viar Cross X 200 SE. Mulai dari sambungan las-lasan lebih rapi, pengecatan lebih berkualitas, hingga plastik bodi yang lebih solid. Mungkin anggapan orang ada harga ada rupa itu nggak bohong ya… Bagi konsumen yang menggunakan motor trail hanya untuk blusukan, built quality yang rendah mungkin nggak jadi masalah. Lha wong motor juga bakal lebih sering diajak bergulung-gulung di lumpur. Tapi bagi konsumen yang menggunakan motor untuk kendaraan harian hingga untuk mejeng, built quality yang bagus jelas lebih menarik.
Profil Ban
Walaupun sama-sama menggunakan ban belakang berdiameter 18 inch dan ban depan 21 inch, namun faktanya antara Kawasaki KLX150L dan Viar Cross X 200 SE memiliki profil ban yang berbeda. Kawasaki KLX150L itu dibekali dengan ban dual purpose IRC Trail GP-22R 4.00-18 di sektor belakang dan IRC Trail GP-21F 2.75-21 di bagian depan. Ban ini memiliki kembangan kotak-kotak yang masih cukup rapat, masih lumayan enak dipakai di jalan aspal, dan mampu melahap jalur off road yang ringan. Kalau sudah masuk jalur off road yang berat apalagi basah, dijamin kombinasi IRC Trail GP-22R dan IRC Trail GP-21F tidak akan bisa berbuat banyak. Artinya, di sini Kawasaki menyajikan ban yang bisa digunakan di jalan aspal dan off road sekaligus, meskipun performanya jadi setengah-setengah.
Di lain pihak, Viar Cross X 200 SE dilengkapi dengan ban IRC Motocross iX-09W 100/100-18 di bagian belakang dan IRC Motocross iX-05H 80/100-21 di bagian depan. Kombinasi kedua ban ini merupakan ban off road murni. Nggak heran kalau kembangan ban memiliki jarak yang sangat jarang. Hasilnya, Viar Cross X 200 SE benar-benar siap digunakan sebagai kendaraan off road, tapi menjadi tidak nyaman ketika digunakan di jalan aspal. Ban off road memiliki traksi yang kuat di jalur off road. Sayangnya ketika digunakan di jalan aspal, ban tidak bisa mencengkeram sempurna. Oh ya, jangan liat ban pada foto Kawasaki KLX150L di atas ya, karena sudah diganti dengan ban off road IRC Motocross copotan dari Viar Cross X 200 SE.
Performa
Jujur saja, performa Viar Cross X 200 SE apalagi ketika melibas jalur off road maupun tanjakan-tanjakan terjal memang luar biasa, sangat galak! Power dan torsi yang dikeluarkan oleh mesin 200 cc itu seolah-olah nggak pernah kedodoran menghadapi tanjakan-tanjakan tinggi. Saya acungi dua jempol dengan buat Viar Cross X 200 SE. Di sisi lain, dalam kondisi standar Kawasaki KLX150L merupakan motor yang memiliki tarikan lemot. Jangankan tanjakan yang terjal, melahap tanjakan yang tergolong biasa saja sering kali kedodoran dan tidak gegas. Harus diakui, Kawasaki KLX150L kalah telak soal performa mesin.
Namun, lemotnya Kawasaki KLX150L bukan berarti membuat motor ini lebih inferior. Di balik lemotnya motor ini juga menyimpan keunggulan lho mas bro… Apa saja? Yang jelas Kawasaki KLX150L lebih smooth ketika digunakan di jalan aspal alias lebih minim vibrasi. Power dan torsinya yang kalem nggak membuat rider lebih cepat capek. Top speed Kawasaki KLX150L juga sedikit lebih baik daripada Viar Cross X 200 SE. Dengan Kawasaki KLX150L saya masih bisa menembus kecepatan maksimal 115 km/jam, sementara Viar Cross X 200 SE hanya 100 km/jam berdasarkan speedometer masing-masing. Kemudian suara knalpot Kawasaki KLX150L jauh lebih silent karena susah lolos uji emisi suara dan gas buang dengan standar Euro 3, sedangkan suara Viar Cross X 200 SE cukup menggelegar.
Konsumsi Bahan Bakar
Performa yang lebih beringas dari Viar Cross X 200 SE membuat motor ini lebih rakus bahan bakar mas bro… Dalam perjalanan National Park Explorer tahun lalu menggunakan Viar Cross X 200 SE, motor ini rata-rata mengkonsumsi bahan bakar Premium sebanyak 22-23 km/liter. Itu dengan karakter riding yang push to the limit alias gas pol terus ya. Saya belum pernah ngetes konsumsi bahan bakar Viar Cross X 200 SE saat digunakan untuk riding santai di area perkotaan.
Bagaimana dengan Kawasaki KLX150L? Menggunakan bahan bakar Pertamax, Kawasaki KLX150L bisa mendapatkan konsumsi bahan bakar rata-rata 38 km/liter untuk penggunaan di dalam kota yang kebanyakan dengan gaya riding santai. Ketika dipakai keluar kota maupun digeber habis-habisan, konsumsi bahan bakar Kawasaki KLX150L turun menjadi 32 km/liter saja. Memang perbandingannya nggak apple-to-apple karena yang satu pakai Premium dan satunya pakai Pertamax, tapi bisa menjadi sedikit gambaran saja mas bro. Saya nggak pernah ngisi Kawasaki KLX150L dengan Premium soalnya kalau nggak kepepet.
Harga
Saya beli Kawasaki KLX150L di bulan April 2014. Waktu itu belinya di dealer Kawasaki Sumber Buana Motor Cabang Kaliurang, Jogja. Pembelian dua tahun lalu harga Kawasaki KLX150L masih Rp 26,5 juta on the road Jogja. Mungkin saat itu harga Viar Cross X 200 SE juga masih sekitar Rp 20 juta… Jauh lebih murah dibandingkan dengan Kawasaki KLX150L. Bagaimana dengan kondisi sekarang?
Saat ini Kawasaki KLX150L sudah discontinued mas bro. Gantinya adalah Kawasaki KLX150 BF dengan harga yang sudah tembus Rp 30,2 juta on the road Jakarta. Di kota-kota lain jelas lebih mahal lagi karena adanya ongkos distribusi maupun perbedaan Bea Balik Nama (BBN) dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Perlu saya informasikan, sasis dan mesin Kawasaki KLX150 BF tidak berbeda dengan Kawasaki KLX150L alias cuma ganti baju saja. Jadi bisa dipastikan tidak ada perbedaan performa.
Viar Cross X 200 SE pun sudah tidak ada dan digantikan dengan Viar Cross X 200 GT. Dari Viar Cross X 200 SE ke Viar Cross X 200 GT ini malah cuma ganti nama dan warna saja. Mesin, sasis, spesifikasi, dan lain-lain masih sama persis. Harganya masih amat sangat bersahabat. Viar Cross X 200 GT dibandrol dengan harga Rp 22,18 juta on the road Jakarta. Masih lebih murah Rp 8 juta kalau dibandingkan dengan Kawasaki KLX150 BF. Sepertinya Viar masih tetap berusaha memberikan value terbaik kepada pelanggannya dengan menyediakan motor performa tinggi berharga murah…
Kesimpulan
Setelah membaca ulasan di atas mungkin masih banyak yang bingung harus membeli yang mana antara Kawasaki KLX150 BF dan Viar Cross X 200 GT. Cuma saran aja sih, kalau ada duit lebih dan hanya menggunakan motor sebagai kendaraan harian yang kebanyakan dipakai di jalan aspal yang landai ditambah dengan off road ringan, nggak ada salahnya pilih Kawasaki KLX150 BF. Toh sebenarnya Kawasaki KLX150 BF itu motor berwujud trail tapi dengan performa seperti street bike. Suaranya halus, konsumsi bahan bakar bersahabat, dan built quality bagus. Cocoklah buat mejeng!
Kalau mas bro pengen motor yang off road ready, pilihannya jatuh ke Viar Cross X 200 GT. Performa motor ini di jalur off road nggak bisa diragukan lagi. Apalagi Viar Cross X 200 GT sudah dipasang ban IRC Motocross. Artinya mas bro nggak perlu lagi utak-atik mesin maupun ganti ban kalau mau off road dengan Viar Cross X 200 GT. Bisa dibilang motor ini sudah jadi, tinggal gas aja buat blusukan. Beda cerita kalau mau off road dengan Kawasaki KLX150 BF. Masih banyak yang perlu disesuaikan. Misalnya saja ganti karburator, ganti knalpot, ganti ban off road, hingga ganti gear belakang yang lebih besar. Jelas biayanya bakal membengkak…
No comments:
Post a Comment